Sambil Menggandeng Erat Tanganku
Ame no Pianist (Sang Pianis Hujan)
Sekarang Sang Pianis Hujan
Sedang melantunkan asmara
Di tengah kota pun
Sia mainkan melodi yang sedih
Jemari tetesan air
Menekan window di keyboardnya
Concerto yang hanya untukku
Dengan kata kata lembut
Diputuskan sayonara
Terlalu tiba-tiba
Di pinggiran sofa aku
Hanya duduk dan terdiam
Menggigit kuku jemariku
"Ku yakin akan ada yang lebih baik untukmu"
Tatapanmu sperti melihat anak kecil
Terulang kembali
Takdir masa depanku
Yang selalu membuatku takut
Sekarang Sang Pianis Hujan
Mulai bermain dengan pelan
Pernah aku dengar
"lagu perpisahan" dari chopin (** chopin >> Shopan)
Air mata deras mengalir
Sambil mengusap pipi ini
Di dalam dadaku
BGM
Saat kau memunggungiku
Dan mulai bersikap dingin
Itu tanda menyerah
Dirimu yang telah dewasa
Selalu dengan senyuman
Hanya meyakinkanku saja
Walaupun kau bilang bahwa dirimu lah yang salah
Cinta seharusnya antara kita berdua
Harus bagaimana di saat seperti ini?
Pada pengalaman yang pertama
*back to reff 1
Sedang melantunkan asmara
Di tengah kota pun
Sia mainkan melodi yang sedih
Jemari tetesan air
Menekan window di keyboardnya
Concerto yang hanya untukku
Dengan kata kata lembut
Diputuskan sayonara
Terlalu tiba-tiba
Di pinggiran sofa aku
Hanya duduk dan terdiam
Menggigit kuku jemariku
"Ku yakin akan ada yang lebih baik untukmu"
Tatapanmu sperti melihat anak kecil
Terulang kembali
Takdir masa depanku
Yang selalu membuatku takut
Sekarang Sang Pianis Hujan
Mulai bermain dengan pelan
Pernah aku dengar
"lagu perpisahan" dari chopin (** chopin >> Shopan)
Air mata deras mengalir
Sambil mengusap pipi ini
Di dalam dadaku
BGM
Saat kau memunggungiku
Dan mulai bersikap dingin
Itu tanda menyerah
Dirimu yang telah dewasa
Selalu dengan senyuman
Hanya meyakinkanku saja
Walaupun kau bilang bahwa dirimu lah yang salah
Cinta seharusnya antara kita berdua
Harus bagaimana di saat seperti ini?
Pada pengalaman yang pertama
*back to reff 1