会いたかった
だけど・・・
Dari lapangan, swara bel pulang sekolah bergema, di langit tanpa warna
di-I lapangan, anak klub baseball masih trus me-, ngejar bola
Di pojok tempat parkiran sepeda, aku berdiri, terdiam, tak mampu be-er kata
Ingin mengembalikan CD yang kupinjam, aku membuat
alasan untuk datang ke sini
Tetapi. . .
Aku menyukai dirimu
Ungkap sebelum berpisah
Pepohonan di dalam dada bergoyang oleh angin
Sungguh aku suka padamu
Tapi tak dapat kuucapkan
Aku tersenyum agar dirimu tak tahu
Perasaan sakit ini
Kau pernah bilang, kota tempat dirimu akan pindah, tidak begitu jauh
Bukanlah jarak, esok hari kau tiada lagi, di sisiku
Kolam yang airnya baru diganti, berkilau dengan terangnya bagaikan masa depan
Waktu yang berlalu tanpa adanya, hal yang terjadi/dimulai, bagaikan pagar , kawat yang berkarat
Tetapi. . .
Walau kini ku bisa bilang
Hatiku ini berteriak
Kenangan itu selalu menjadi hal yang terlupakan
Walau kini ku bisa bilang
Air mata hampir meluap
Aentari senja menyilaukan mata ini
Dan ku hanya tertunduk
Aku menyukai dirimu
Ungkap sebelum berpisah
Pepohonan di dalam dada bergoyang oleh angin
Sungguh aku suka padamu
Tapi tak dapat kuucapkan
Aku tersenyum agar dirimu tak tahu
Perasaan sakit ini
di-I lapangan, anak klub baseball masih trus me-, ngejar bola
Di pojok tempat parkiran sepeda, aku berdiri, terdiam, tak mampu be-er kata
Ingin mengembalikan CD yang kupinjam, aku membuat
alasan untuk datang ke sini
Tetapi. . .
Aku menyukai dirimu
Ungkap sebelum berpisah
Pepohonan di dalam dada bergoyang oleh angin
Sungguh aku suka padamu
Tapi tak dapat kuucapkan
Aku tersenyum agar dirimu tak tahu
Perasaan sakit ini
Kau pernah bilang, kota tempat dirimu akan pindah, tidak begitu jauh
Bukanlah jarak, esok hari kau tiada lagi, di sisiku
Kolam yang airnya baru diganti, berkilau dengan terangnya bagaikan masa depan
Waktu yang berlalu tanpa adanya, hal yang terjadi/dimulai, bagaikan pagar , kawat yang berkarat
Tetapi. . .
Walau kini ku bisa bilang
Hatiku ini berteriak
Kenangan itu selalu menjadi hal yang terlupakan
Walau kini ku bisa bilang
Air mata hampir meluap
Aentari senja menyilaukan mata ini
Dan ku hanya tertunduk
Aku menyukai dirimu
Ungkap sebelum berpisah
Pepohonan di dalam dada bergoyang oleh angin
Sungguh aku suka padamu
Tapi tak dapat kuucapkan
Aku tersenyum agar dirimu tak tahu
Perasaan sakit ini