Tunas di Balik Seragam
Mizu no Nai Pool (Kolam yang Tak Ada Airnya)
Dari jendela kelasku
Aku memandang kolam yang
Tak ada airnya
Sinar mentari musim panas
Mengingatkanku seekor jangkrik
Suara gelak tawa dari teman sekelas
Mulai terdengar dari kejauhan
Masa muda yang seperti percikan kenangan
'Kan menjadi bayangan di langit
Senja yang merah
Setiap manusia dengan ceroboh
Terlupa akan cara berenang
Saat bahagia maupun sedih
Tanpa pijakan kaki
Terlihat tenggelam
Daun ginkgo yang berguguran
Lalu menutup dasar kolam
Berdinding keras
Kumenunggu airnya naik
Hingga datangnya musim panas
Warna kulitku yang belang karena terbakar
Membuat hati ini terasa sepi
Semua kenangan akan selalu menghilang
Memori baru akan terus terlahir
Menggantikannya
Meski kaki yang menjadi keram
Dan hidung yang kemasukkan air
Ku 'kan melawan rasa sakitnya
Dan berjuang agar ku
Bisa berenang
Berapa banyak pun air yang hilang
Pasti 'kan terisi kembali
Suatu hari
Akankah dasar kolam
Ini jadi terasa dangkal
[Monologue]
"Setelah melewati latihan dance dan vokal
Kami merasa kami masih jauh dari semua mimpi kami.
Kaki kami belum mencapai dasar kolam, meskipun kami masih tertatih,
Lihatlah kami selalu"
Setiap manusia dengan ceroboh
Terlupa akan cara berenang
Saat bahagia maupun sedih
Tanpa pijakan kaki
Terlihat tenggelam
Aku memandang kolam yang
Tak ada airnya
Sinar mentari musim panas
Mengingatkanku seekor jangkrik
Suara gelak tawa dari teman sekelas
Mulai terdengar dari kejauhan
Masa muda yang seperti percikan kenangan
'Kan menjadi bayangan di langit
Senja yang merah
Setiap manusia dengan ceroboh
Terlupa akan cara berenang
Saat bahagia maupun sedih
Tanpa pijakan kaki
Terlihat tenggelam
Daun ginkgo yang berguguran
Lalu menutup dasar kolam
Berdinding keras
Kumenunggu airnya naik
Hingga datangnya musim panas
Warna kulitku yang belang karena terbakar
Membuat hati ini terasa sepi
Semua kenangan akan selalu menghilang
Memori baru akan terus terlahir
Menggantikannya
Meski kaki yang menjadi keram
Dan hidung yang kemasukkan air
Ku 'kan melawan rasa sakitnya
Dan berjuang agar ku
Bisa berenang
Berapa banyak pun air yang hilang
Pasti 'kan terisi kembali
Suatu hari
Akankah dasar kolam
Ini jadi terasa dangkal
[Monologue]
"Setelah melewati latihan dance dan vokal
Kami merasa kami masih jauh dari semua mimpi kami.
Kaki kami belum mencapai dasar kolam, meskipun kami masih tertatih,
Lihatlah kami selalu"
Setiap manusia dengan ceroboh
Terlupa akan cara berenang
Saat bahagia maupun sedih
Tanpa pijakan kaki
Terlihat tenggelam