制服の芽
枯葉のステーション (Stasiun Daun Kering)
Daun kering yang gugur tertiup angin
Seperti air mataku yang mengalir
Daun kering yang gugur tertiup angin
Menari-nari dan jatuh ke hati
Di stasiun yang hanya ada
Ku seorang
Kamu yang mendadak tak bisa datang
Liburan kita pun telah sirna
Isi dalam bagasi ini seharusnya penuh
Dari plafon telah terlihat
Destinasi kita
Aku menunggu di peron samping pohon
Yang rindang
Dengan pedih gugur di sela ranting
Sosok keegoisan di dirimu
Dengan pedih gugur di sela ranting
Rasa cinta yang begitu melekat
Lokasi hilangnya segala
Mimpi-mimpiku
Kereta yang pergi meninggalkan kota
Yang hingga kini terlihat mendung
Terus berjalan dengan kursi kosong di
Sebelahku
Jendela yang tertutup kabut
Meskipun menguat
Memori rasa sepi yang selalu datang
Mengejar
Daun kering yang gugur tertiup angin
Seperti air mataku yang mengalir
Daun kering yang gugur tertiup angin
Menari-nari dan jatuh ke hati
Stasiun di mana waktu telah
Meninggalkanku
Entah kenapa sejak awal
Telah menyadari
Sendiri di stasiun terakhir
Dengan pedih gugur di sela ranting
Sosok keegoisan di dirimu
Dengan pedih gugur di sela ranting
Selamat tinggal lewat mesin penjawab
Di stasiun yang hanya ada
Ku seorang
Seperti air mataku yang mengalir
Daun kering yang gugur tertiup angin
Menari-nari dan jatuh ke hati
Di stasiun yang hanya ada
Ku seorang
Kamu yang mendadak tak bisa datang
Liburan kita pun telah sirna
Isi dalam bagasi ini seharusnya penuh
Dari plafon telah terlihat
Destinasi kita
Aku menunggu di peron samping pohon
Yang rindang
Dengan pedih gugur di sela ranting
Sosok keegoisan di dirimu
Dengan pedih gugur di sela ranting
Rasa cinta yang begitu melekat
Lokasi hilangnya segala
Mimpi-mimpiku
Kereta yang pergi meninggalkan kota
Yang hingga kini terlihat mendung
Terus berjalan dengan kursi kosong di
Sebelahku
Jendela yang tertutup kabut
Meskipun menguat
Memori rasa sepi yang selalu datang
Mengejar
Daun kering yang gugur tertiup angin
Seperti air mataku yang mengalir
Daun kering yang gugur tertiup angin
Menari-nari dan jatuh ke hati
Stasiun di mana waktu telah
Meninggalkanku
Entah kenapa sejak awal
Telah menyadari
Sendiri di stasiun terakhir
Dengan pedih gugur di sela ranting
Sosok keegoisan di dirimu
Dengan pedih gugur di sela ranting
Selamat tinggal lewat mesin penjawab
Di stasiun yang hanya ada
Ku seorang