Bel Terakhir Berbunyi
Gomen ne, Jewel (Maafkan, Permataku)
Takkan kulepas, takkan kulepas dirimu ini
Tak akan pernah aku lepaskan lagi
Tidak bertemu, tidak bertemu, hatiku ini
Yang penuh terisi dengan rasa sakit
Maafkan aku hai permataku
Meja yang biasanya di open café
Tertulis SMS di HP, "Aku tunggu ya"
Kabar burung yang kudengar kau sudah punya pacar
Aku pun sendirian dan merasakan kehampaan
Sekali lagi, sekali lagi ciuman itu
Tidak ingin hanya jadi kenangan
Bukan kamu yang berbuat salah tapi setelah
Kehilangan baru kusadar besarnya
Betapa pentingnya permataku
Turun dari taksi dengan baju yang biasa
Melambai tangan di tengah sinar yang menembus pohon
Dan jarum jam pun seakan sedang berputar terbalik
Sore di hari itu kembali lagi ke sini
Takkan kulepas, takkan kulepas dirimu ini
Tak akan pernah aku lepaskan lagi
Tidak bertemu, tidak bertemu, hatiku ini
Yang penuh terisi dengan rasa sakit
Maafkan aku, hai permataku
Tiba-tiba ingin berlari dan memeluk kamu
Tetapi ku menahan dan melihat dari sini
Air mataku ini mengalir tak terhenti, tak bisa selain denganmu
Perlahan-lahan kau mendekat, orang yang abadi
WOW WOW WOW
Takkan kulepas, takkan kulepas pelukan ini
Kau satu-satunya di dunia ini
Takkan kulepas, takkan kulepas seluruh cinta
Yang telah diberikan Tuhan kepadaku
Yang bersinar terang permataku
Maafkan aku, hai permataku
Kamulah permata milikku
Tak akan pernah aku lepaskan lagi
Tidak bertemu, tidak bertemu, hatiku ini
Yang penuh terisi dengan rasa sakit
Maafkan aku hai permataku
Meja yang biasanya di open café
Tertulis SMS di HP, "Aku tunggu ya"
Kabar burung yang kudengar kau sudah punya pacar
Aku pun sendirian dan merasakan kehampaan
Sekali lagi, sekali lagi ciuman itu
Tidak ingin hanya jadi kenangan
Bukan kamu yang berbuat salah tapi setelah
Kehilangan baru kusadar besarnya
Betapa pentingnya permataku
Turun dari taksi dengan baju yang biasa
Melambai tangan di tengah sinar yang menembus pohon
Dan jarum jam pun seakan sedang berputar terbalik
Sore di hari itu kembali lagi ke sini
Takkan kulepas, takkan kulepas dirimu ini
Tak akan pernah aku lepaskan lagi
Tidak bertemu, tidak bertemu, hatiku ini
Yang penuh terisi dengan rasa sakit
Maafkan aku, hai permataku
Tiba-tiba ingin berlari dan memeluk kamu
Tetapi ku menahan dan melihat dari sini
Air mataku ini mengalir tak terhenti, tak bisa selain denganmu
Perlahan-lahan kau mendekat, orang yang abadi
WOW WOW WOW
Takkan kulepas, takkan kulepas pelukan ini
Kau satu-satunya di dunia ini
Takkan kulepas, takkan kulepas seluruh cinta
Yang telah diberikan Tuhan kepadaku
Yang bersinar terang permataku
Maafkan aku, hai permataku
Kamulah permata milikku